Partai melarat & konglomerat

PDI membuka "dompet pemilu" untuk dana kampanye. selain mengandalkan dana pemerintah. Golkar mengundang sejumlah konglomerat. PPP menerima sumbangan langsung dari rakyat, baik tenaga maupun dana.

Sabtu, 11 April 1992

KAMPANYE Pemilu 1992 tinggal dua bulan lagi. Tapi kantong Partai Demokrasi Indonesia (PDI) masih kempis. Pada saat peserta pemilu lainnya sudah mulai sibuk membuat kaus, spanduk, tanda gambar, stiker, dan berbagai perlengkapan kampanye, PDI boleh dibilang masih "santaisantai". "Kami tak ada duit," kata Ketua PDI Jakarta Alex Asmasoebrata. Lantaran kesulitan dana, Alex pesimistis partainya bisa menyelesaikan masa kampanye 25 hari nanti. "Pal...

Berita Lainnya