Karamnya Sebuah Harapan

Sebuah perahu berisi ratusan imigran tenggelam di Laut Jawa. Mereka rela berlayar berdesakan bukan karena dipaksa.

Minggu, 28 Oktober 2001

PAGI itu, Haydr Hadi masih meringkuk di balik selimut putih. Dari ranjang nomor 5, kelas III, bangsal B, ruang 1, Ru-mah Sakit Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, lelaki 28 tahun ini memandang ke arah pintu. Ia memperhatikan orang-orang yang lalu-lalang. Sorot matanya ramah. Senyumnya mekar ketika TEMPO menghampiri dan mencoba mengajaknya bicara. Sembari mengangkat tangan, ia memberi isyarat. "No Indonesi," begitu katanya dalam bahasa Inggris p...

Berita Lainnya