Mahfudz Djaelani: "Saya Dimintai Rp 200 juta"

Minggu, 22 September 2002

Jika saja terpilih menjadi Gubernur Jakarta, Mahfudz Djaelani mungkin akan menjadi gubernur yang paling murah senyum. Tawanya lebar, suaranya besar menggaung. Jika bicara, senyumnya selalu mengembang. Caranya bercakap-cakap selalu mengingatkan orang pada gaya bicara seniman lenong Betawi: keras, blak-blakan, dan jenaka. Tapi, di balik keramahannya itu, Bang Mahfudz—begitu orang biasa menyapanya—hampir saja menabuh genderang perang. Salah ...

Berita Lainnya