Ja’far Umar Thalib: ”Saya Terhina dengan Tuduhan itu”
Minggu, 17 Maret 2002
KANTOR Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jamaah di kawasan Cempakaputih, Jakarta Pusat, itu terasa angker. Setiap tamu yang datang langsung dihadang dua atau tiga orang berpenampilan khas: berjanggut, berpeci, dan bercelana menggantung. Senyum mereka tampaknya tertinggal di saku bajunya. Layaknya di pos militer, mereka menanyakan keperluan kedatangan tamunya sambil tak lupa meminta kartu identitas dan mengharuskan mengisi buku tamu. Namun, se...