Dana buat siapa

Sumbangan yayasan yang mengelola SDSB sering menimbulkan konflik. penerimanya ada lembaga keagamaan, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan pribadi. lantas apa kriteria untuk mendapat sumbangan?

Sabtu, 20 November 1993

BAGI Supardi, 39 tahun, kupon SDSB adalah gantungan hidup. Semula kios kelontongnya, yang terpuruk di sebuah gang di Kramat Jati, Jakarta Timur, jarang menarik minat pembeli. Namun, setelah dia menyajikan kupon SDSB sebagai komoditi, sejak tiga tahun lalu, kiosnya ramai dibanjiri orang. Dalam sepekan ia mampu menjual 50 slot kupon SDSB, yang berarti untung bersih sekitar Rp 100 ribu. Larisnya kupon menarik pula penjualan rokok, teh botol, kacang,...

Berita Lainnya