Buat salman, akhirnya mati
Pengikut jemaah Imran dan pelaku peristiwa Cicendo tinggal menunggu eksekusi. Permohonan grasinya ditolak. (nas)
Sabtu, 19 Januari 1985
SULITNYA yang dulu kuning bersih itu terlihat kotor tak terawat. Kuku-kuku di jari tangannya hitam berdaki. Mengenakan kain sarung dan kaus oblong kumal, Salman Hafidz, 30, memang terlihat amat loyo, berbeda dengan penampilannya di depan sidang pengadilan tiga tahun yang lalu: selalu rapi dan pesolek. Cuma sikap kerasnya yang terlihat masih tersisa. "Sejak dulu saya memang sudah siap untuk mati," katanya, ketika pekan lalu ditemu...