Mereka Berusaha Melupakan
Korban selamat Bom Bali I menderita hingga sekarang. Tak peduli penangkapan Umar Patek.
Senin, 4 April 2011
SETIAP kali mengingat bom Bali, Tumini berpahit hati. Kehilangan demi kehilangan menghampirinya, setelah dua bom meledak hampir bersamaan di Paddy’s Cafe dan Sari Club, Legian, 12 Oktober sembilan tahun silam.
Malam itu Tumini di Paddy’s Cafe, mengantar temannya dari Surabaya. ”Itu pertama kalinya saya ke sana,” kata perempuan 36 tahun itu. Ayah Tumini, Rabi, meninggal ketika ia dirawat rumah sakit, beberapa hari setelah bom meledak.
Ke
...