Makam tokoh PKI
Ada Nisan di Pusara Amir

Makam tokoh Partai Komunis Indonesia boleh diberi nisan setelah puluhan tahun. Berkat campur tangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Senin, 24 November 2008

Setelah 43 tahun penantian, doa Helena Lusia dan saudara-saudaranya terkabul: mereka diperbolehkan memugar pusara ayahnya, Amir Sjarifoeddin. Tadinya cuma beronggok tanah, makam itu terbujur di bawah pohon kamboja tanpa bunga di pemakaman umum Ngalihan, Karanganyar, Jawa Tengah. Tak ada penanda apa pun, macam pesarehan tak dikenal.

Sabtu dua pekan lalu, Helena, 59 tahun, terisak di depan makam ayahnya, yang sudah rapi dipugar, berkeramik merah b

...

Berita Lainnya