Surat Ayah dari Johor

Polisi merangkul para terpidana terorisme untuk menjinakkan kelompok garis keras. Dengan dukungan dana yang besar, efektifkah kerja polisi itu?

Senin, 12 November 2007

PERANGKAT treadmill itu dipajang di lorong sel. Tak jauh dari sana, berdiri sebuah meja pingpong. Selepas asar, sejumlah pria sibuk berolahraga. Yang lainnya asyik dengan laptop di tangan.

Jangan salah paham. Ini bukan suasana kafe atau pusat kebugaran di mal Ibu Kota. Inilah kegiatan belasan terpidana sejumlah kasus terorisme di tempat penahanan mereka di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Ada 13 kamar yang dihuni 15 narapidana di tahanan i

...

Berita Lainnya