Tumpeng Nasi Jagung untuk Merapi

Dua pekan terakhir Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas. Warga di lereng gunung yang diintai bahaya meresponsnya secara tradisional.

Senin, 25 Juli 2005

HARI itu keluarga Iman Dimejo, 65 tahun, tak pergi berladang. Se-sepuh Desa Jrakah di lereng Gunung Merapi itu mesti menyiap-kan berbagai sesaji untuk sebuah acara tradisional malam harinya. Ubo-rampe yang mesti tersedia cukup beragam: tumpeng nasi jagung, tempe bungkil, kedelai hitam, tempe bakar, dan lain-lainnya. Inilah sesaji komplet untuk meredakan amarah Merapi yang mulai tersulut dua pekan terakhir.

”Seharian kami mempersiapkan tum-peng

...

Berita Lainnya