Ini Preman Medan, Bung!

Ribuan sopir angkutan Medan memprotes "pungutan setan". Benarkah premanisme itu tidak bisa diberantas?

Minggu, 27 Agustus 2000

Marpingun Silalahi—bukan nama sebenarnya—hanya bisa mengurut dada selama ini. Setiap hari, sopir perusahaan angkutan kota Morina di Medan, Sumatra Utara, itu harus menyerahkan lebih dari separuh uang hasil perasan keringatnya untuk para preman dan tukang palak. Dan pekan lalu kesabarannya habis sudah. Dia bergabung bersama ribuan rekannya senasib melakukan pemogokan massal. Menolak menurunkan armada angkutannya ke jalanan, mereka melump...

Berita Lainnya