Diam mengasah kebencian

Iwan abdulrachman, dkk. mempertunjukkan musik folk di tim. sebelumnya penonton mengejek pertunjukkannya, tapi setelah pemain bersemangat, penonton diam.

Sabtu, 15 Oktober 1977

ADA orang bilang kami memainkan musik folk yang santai untuk pelarian. Itu kami tolak," ujar Iwan Abdulrachman di panggung terbuka TIM. Bersama 40 kawan-kawannya ia muncul kembali dengan gegap-gempita. Dengan mulut menganga lebar, dengan gitar, dram, flut, harmonika, tanggal 1 dan 2 Oktober itu mereka membuktikan diri benar-benar tidak loyo. "Memang kami diam. Tapi kami diam untuk mengasah kebencian," lanjut Iwan, yang keliha...

Berita Lainnya