Simfoni hening di tengah hutan

Ada kebosanan terhadap musik ''ngak-ngik-ngok''. ada kerinduan terhadap bunyi-bunyian alam dan batin. lalu, pemusik slamet abdul syukur melahirkan ''minimax'' di hutan.

Sabtu, 24 April 1993

ALAM yang bisik-berbisik dan batin yang merindukan keakraban kasih sayang bertemu dalam keheningan. Itulah musik yang sejati, musik yang amat kaya dengan bunyi. Dan hakikat musik tiada lain adalah bunyi itu sendiri, tak peduli dari alat apa sumbernya. Itulah konsep musisi kontemporer Slamet Abdul Syukur. Ia rupanya mulai bosan dengan jenis musik ''metal'' atau musik '''ngak-ngik-ngok'', yang memang dijejalkan ke konsumen di kota- kota sebagai komoditi ind...

Berita Lainnya