Setelah Bank Sentral Memilih
Alih-alih menjaga stabilitas, Bank Indonesia memilih berpihak pada pertumbuhan. Itulah yang terjadi ketika BI menurunkan suku bunga rujukannya, BI 7-Day Reverse Repo Rate, Kamis, 22 Agustus lalu. Ini keputusan berani ketika pasar sedang cemas menunggu datangnya resesi, bahkan meledaknya krisis.
Tempo
Sabtu, 24 Agustus 2019
BI berani karena menilai inflasi bakal stabil, tak akan melampaui titik tengah rentang target yang dipatok 2,5-4,5 persen. Dan inflasi rendah tidak cuma menunjukkan stabilitas harga, tapi juga bisa berarti ekonomi sedang lesu dan karena itu memerlukan stimulus. Apa lagi stimulus yang bisa diberikan bank sentral jika bukan penurunan bunga?
Yang perlu mendapat perhatian investor: penurunan bunga bukan tanpa risiko. Bunga di dalam negeri yang lebi
...