Dua kali dibredel rosihan anwar:

Rosihan Anwar terjun ke dunia kewartawanan karena kebetulan. kemudian ia menjadi pemimpin redaksi mingguan siasat dan harian pedoman -- yang kemudian dibredel. pernah menjadi ketua umum pwi (1970-1973), ketua pembina pwi pusat (1973-1983), ketua dewan kehormatan pwi (1983-1988). ia menerima penghargaan bintang kerajaan tunisia (1955) karena mendukung perjuangan kemerdekaan tunisia lewat pedoman. dari pwi ia menerima pena mas (1978) dan dari presiden soharto memperoleh bintang maha putera utama (1973). ia juga aktif di dunia perfilman dan sastra. kini ia masih anggota dewan film nasional (dfn). ia dianugerahi bintang rizal (1977) dari pemerintah filipina karena dianggap berjasa menerjemahkan sajak-sajak filipina ke dalam bahasa indonesia. rosihan mengisahkan sebagian riwayatnya pada wartawan tempo priyono b. sumbogo.

Sabtu, 23 Mei 1992

SEMULA saya hanya mendengar keindahan alam Kubang Nan Duo dari Ibu saya. Baru ketika berusia 63 tahun, secara khusus saya mengunjunginya bersama beberapa pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan wartawan Sumatera Barat. Kebetulan waktu itu saya sedang menatar wartawan di Padang. Setelah saya lihat, Kubang Nan Duo memang cocok dengan yang diceritakan oleh Ibu. Tempat itu cantik. Pemandangan alamnya mengingatkan saya pada negeri S...

Berita Lainnya