Satiris yang Humoris

Ia pernah menjadi wakil rakyat, sebelum memilih sebagai pengarang. Karya-karyanya satiris dan kritis.

Senin, 29 Agustus 2016

Bukittinggi, suatu hari pada 1956. Ali Akbar Navis bergegas ke Toko Buku Pustaka Raya di Kampung Cina. Ia membeli majalah sastra Kisah yang dikelola H.B. Jassin. Majalah itu bakal mengumumkan cerita pendek terbaik tahun 1955. Navis terkejut melihat nama dan judul cerpennya tertera di majalah tersebut. "Robohnya Surau Kami" menjadi cerpen terbaik majalah Kisah pada 1955 bersama dua cerpen lain, yakni "Kejantanan di Sumbing" karya Soebagio Sastrowardoy

...

Berita Lainnya