Siapa Tuhanmu: A.A. Navis dan 'Man Rabuka'

Di jagat sastra Indonesia, Ali Akbar Navis atau A.A. Navis dikenal luas pada 1955 menulis cerita pendek "Robohnya Surau Kami". Cerpen itu kontroversial karena dinilai mengejek Islam. Tapi tak banyak yang tahu, dua tahun kemudian, Navis menulis cerpen "Man Rabuka", yang tak kalah mengundang kehebohan.

Cerpen "Man Rabuka" yang secara harfiah berarti siapa Tuhanmu itu juga dinilai sangat menghina Islam. Majalah Siasat di Jakarta, yang sempat menerbitkan "Man Rabuka", mengeluarkan pernyataan bahwa cerpen itu tidak pernah ada. A.A Navis pun sampai 1960-an dituduh komunis.

Cerpen itu tak pernah dibahas dalam sastra Indonesia. Di Padang pun sampai kini cerpen itu susah didapat. Seorang peneliti menemukan dokumentasi cerpen tersebut di Australia. Apa isinya?

Senin, 29 Agustus 2016

Aksari Jasin, 86 tahun, masih ingat bagaimana suaminya, Ali Akbar Navis, atau lebih dikenal dengan A.A. Navis, pada 1957 tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Itu karena cerita pendeknya yang berjudul "Man Rabuka" menuai kritik saat terbit di harian Nyata edisi Minggu di Bukittinggi pada akhir 1957. Cerita pendek itu dianggap mengejek Islam. Harian Nyata pun terpaksa mengumumkan pencabutan cerpen tersebut. Mereka meminta pembaca menganggap "Man Ra

...

Berita Lainnya