Tukang Protes dari Sawah Besar

Sungguh tepat Goenawan Mohamad menjuluki Arief Budiman "Tukang Kritik Profesional". Arief, seperti adiknya, Soe Hok Gie, adalah demonstran dan pengkritik tajam. Selama 1965-1966, ia aktif melakukan unjuk rasa. Pada masa Orde Baru pun ia muncul sebagai pengkritik terkemuka. Menentang korupsi sejak 1970. Menjelang Pemilihan Umum 1971, ia menjadi salah satu motor aksi golongan putih dan anti-Taman Mini Indonesia Indah. Sesudahnya, ia tetap terlibat dalam berbagai aksi gerakan prodemokrasi. Termasuk menentang penggusuran di Kedungombo dan pembredelan pers (1994).

Kini kritik Arief memang jarang terdengar. Dia harus berjuang melawan parkinson sejak empat tahun lalu. Namun masih banyak bagian dari memori otaknya yang menyimpan dengan baik kenangan sebagai tukang kritik.

Senin, 23 Juli 2012

Rumah asri berdinding gedek dan berlantai papan yang dikelilingi pagar tanaman di Jalan Kemiri Nomor 53, Candi, Salatiga, itu menjadi rumah kedua Arief Budiman, selain kediamannya di Melbourne, Australia. Arief selalu kembali ke rumah panggung dengan pilar-pilar yang dibalut bata ekspos itu jika pulang ke Indonesia. Seperti yang dilakukannya sejak akhir Mei lalu hingga awal Oktober nanti.

Biasanya, setiap kali Arief pulang, Lembaga Persemaian C

...

Berita Lainnya