Sri Soemantri Juru Kuci Konstitusi

Soemantri muda datang dari pelosok Jawa Timur dan membuat sejarahnya sendiri, setengah abad lalu. Ia terlibat dalam perdebatan panas di Konstituante.

Kini, sebagai cendekiawan, bersama sejumlah kolega ia masih berusaha menata konstitusi agar bisa menjadi roh negeri berabad ke depan.

Kepada Widiarsi Agustina dari Tempo, ia menuturkan bagaimana bedanya pertikaian politik di era Konstituante dan pada masa reformasi sekarang. Sepanjang pembicaraan, tak sekali pun ia membuka catatan untuk mengingat tanggal dan nama. Ia jauh dari pikun. ”Resepnya tiga ber: berzikir, berpikir, dan bercinta,” katanya.

Senin, 5 Mei 2008

Senin, 22 April 2008. Pertemuan di Istana Merdeka itu berlangsung singkat. Bersama kawan-kawan saya dari Lembaga Kajian Konstitusi, saya bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kami menyerahkan hasil kajian soal perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang kelima.

Tanggapan Presiden sangat bagus. Presiden bahkan sempat menyampaikan unek-uneknya terhadap empat kali hasil amendemen konstitusi. Ternyata, dengan amendemen itu, posisi beliau sebagai P

...

Berita Lainnya