Kartini, pratiwi, pertiwi

Willy risakota setelah melepaskan majalah kartini menerbitkan majalah baru: pratiwi. kemudian diganti menjadi pertiwi. untuk menghindari heboh, karena nasa tidak mengizinkan nama astronaut dikomersialkan. (md)

Sabtu, 10 Mei 1986

MENCARI nama untuk suatu penerbitan ternyata lebih sulit daripada buat bayi. Itu dialami oleh Willy Risakotta dan kawan-kawan. Arkian, setelah harus melepaskan majalah Kartini kepada pimpinannya semula, Lukman Umar, Willy yang oleh Mahkamah Agung dinyatakan kalah berperkara merencanakan menerbitkan majalah baru: Pratiwi. Iklan pun dibikin. Promosi digalakkan, untuk majalah baru itu. Waktu itu, awal April lalu, memang sudah muncu...

Berita Lainnya