BELASAN tahun berkecimpung di dunia jurnalistik, baru kali ini Erwin Arnada mesti berhadapan dengan meja hijau. Pada awal November nanti ia bakal duduk sebagai pesakitan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Perkaranya tak jauh dari urusan penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia yang ia pimpin.

Playboy didakwa melanggar kesusilaan. Pengaduan diajukan Masyarakat Anti Pembajakan dan Pornografi (MAPPI) ke Polda Metro Jaya, April lalu. Selain Er