Membaca Majalah Satu Rupiah

Penerbitan majalah gratis semakin menjamur. Mengisi segmen yang tidak tergarap.

Senin, 18 September 2006

KENDATI bukan jurnalis, Trishanty Rondonuwu ikut sibuk tiap majalah Saya dekat tenggat. Dia harus memastikan majalah gratis yang terbit di Jakarta, Makassar, Yogyakarta, dan Surabaya itu tak molor terbit. Misinya: menyediakan informasi yang bisa menginspirasi dan memotivasi anak muda—khalayak sasarannya.

Dibanding satu setengah tahun lalu, ketika Saya mula terbit, kini Trishanty memang tak heboh-heboh amat. Ketika itu ibu satu anak ini terjun

...

Berita Lainnya