PADA 1968, di tahun keempat pemerintahannya, Perdana Menteri Harold Wilson menghadapi Inggris yang kacau-balau. Ekonomi melempem dan demo buruh di mana-mana. The Daily Mirror, koran terbesar di London yang menjadi pendukung utama Wilson, mengkritik keras kebijakan-kebijakannya.

Pemilik koran itu, Cecil King, tak sabar dengan keadaan babak-belur itu. Direktur Bank of England ini berencana menggulingkan Wilson dengan membujuk Louis Mountbatten men