Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak

Barat atau Timur tak ada sebagai esensi. Keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.

Ayu Utami

Minggu, 19 Maret 2023

PADA 1984 esais itu menulis: "Barat selalu membikin kita risau." Sesuatu yang tak jelas batasnya, sebuah kekuatan yang meletakkan kita di kakinya, "Dan sekarang tetap jadi tempat kita becermin.” Seorang pemuda mengingat imaji esai itu hingga kini, 40 tahun kemudian. Ia mengutip luar kepala, nyaris verbatim: "Barat: cermin. Kita mematut-matut diri di depannya."  

Esais itu Goenawan Mohamad. Pemuda itu suami saya. Kata-kata yang kuat melek

...

Berita Lainnya