Menjajal Bandul Pengadilan Perang
Pengadilan hak asasi manusia di Irak telah dibentuk. Tapi aktivis hak asasi internasional khawatir itulah ajang balas dendam.
Minggu, 14 Desember 2003
Konduktor Mohammed Amin Ezzat terisak haru. The Iraqi National Symphony Orchestra yang dipimpinnya tampil memukau, menuai aplaus khalayak Amerika, di Kennedy Center pekan lalu. "Ini sebuah langkah penting bagi negeri kami," ujarnya. Tapi ia mungkin layak bicara tentang dua buah prestasi negerinya sekaligus: musik dan hukum. Hukum dan politik, lebih tepat lagi. Di Irak, Dewan Pemerintah baru saja berhasil mengukuhkan Pengadilan Kejahatan Perang/H...