Permen Berbalas Mortir

Minggu, 16 November 2003

Ada taksi yang berhenti di satu sudut jalan, tak jauh dari seorang laki-laki yang kelihatan sedang menanti. Semua tampak normal. Laki-laki itu segera mendekat ke jendela pengemudi. Tak lama mereka berbicara. Seolah tak ada kecocokan harga, taksi pergi dan laki-laki itu pun menghilang.

Beberapa jam kemudian terdengar ledakan mortir dan rentetan tembakan, yang sasarannya markas militer Amerika Serikat atau iring-iringan pasukan AS di Tikrit, k

...

Berita Lainnya