Afghanistan: damai, atau perang baru

Situasi politik di Afghanistan tak menentu setelah presiden Najibullah Ahmadzi,44, mundur. diperkirakan 4 jenderal akan menggantikan. dua kelompok mujahidin siap tempur merebut kekuasaan.

Sabtu, 25 April 1992

KABUL tak menentu. Sabtu pekan lalu para diplomat asing memenuhi bandara ibu kota Afghanistan itu, berusaha meninggalkan negeri ini. Bahkan sejumlah staf PBB yang ditugasi membentuk pemerintahan sementara pun tampak berada di bandara dan juga berniat meninggalkan Kabul. Inilah akibat kabar santer yang tampaknya segera menjadi kenyataan: masuknya mujahidin radikal pimpinan Gulbuddin Hekmatyar dari perbatasan Afghanistan-Pakistan. Yang m...

Berita Lainnya