Melibas Lawan Tak Setanding

Di tengah bayang-bayang pecahnya oposisi, mengapa Mahathir Mohamad selalu merasa kekuasaannya terancam?

Minggu, 26 Agustus 2001

Bagaikan mitraliur, tembakan itu diarahkan oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ke segala penjuru. Mula-mula kepada seteru politiknya Anwar Ibrahim, lalu kepada massa pendukung Anwar, kepada aktivis Partai Islam Semalaysia (PAS), dan terakhir kepada Surhakam, lembaga pemantau hak asasi manusia di Malaysia. Bagaikan mitraliur, peluru itu dilontarkan: tak selalu kena dan mematikan, tapi jelas menggambarkan penembaknya sedang merasa tersud...

Berita Lainnya