Seorang juru runding nyaris tak mengenal musim dan hari: pekerjaannya tidak dibatasi oleh perbedaan waktu, negara, bahasa, dan budaya. Faisal al-Husseini, 60 tahun, melakukan misi itu tanpa istirahat selama entah berapa tahun. Ia berpindah dari meja ke meja perundingan untuk merembukkan nasib tanah airnya: Palestina. Kamis dua pekan lalu, Husseini harus berdamai dengan takdirnya: sebuah serangan jantung saat ia berada di Kuwait, Kamis dua pekan s...