Sarkasme di Tengah Gurun

Pengungsi jadi korban, sementara Australia kembali menerapkan ”kebijakan kulit putih”?

Minggu, 3 Februari 2002

BAHKAN mati bukanlah pilihan yang buruk di Woomera. Di kamp tahanan pengungsi itu, di tengah gurun panas Australia, sembilan remaja bersumpah setia untuk menggantung diri bersama-sama. Ratusan lainnya, termasuk 21 perempuan dan 5 bocah, menjalani mogok makan dengan memplester mulutnya. Bahkan sembilan di antaranya menjahit bibirnya—secara harfiah. Ketika berita menyebar, penyiksaan diri bercampur sarkasme kemanusiaan itu membuat gempar dan ...

Berita Lainnya