Sebutir peluru buat ninoy

Bekas senator Benigno S. Aquino, 51 th, mati tertembak sesaat tiba di manila dari pengasingannya di AS. Presiden Marcos diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut. (ln)

Sabtu, 27 Agustus 1983

AHAD siang itu Aquino pulang. Tapi bukan untuk mengantarkan ajal. Ada cita-cita yang sejak dulu memacu semangatnya: perjuangan menegakkan demokrasi. Namun bandar udara Manila yang baru diinjaknya beberapa langkah, tiba-tiba saja harus menampung genangan darahnya. Sebuah peluru menembus belakang kepala Ninoy demikian nama populernya -- dan mengirimkan tokoh oposisi yang tangguh itu ke negeri jauh. Di sana tidak ada la...

Berita Lainnya