Mengusir Lapar Dengan Rp 150

Krisis ekonomi yang melanda peru menimbulkan huru-hara dan aksi kaum teroris. Pendapatan perkapita menurun. (ln)

Sabtu, 8 September 1984

TAK ada lagi pesta di Peru sejak pertumbuhan ekonomi, yang lebih banyak didorong utang-utang luar negeri, macet. Yang ada kini di republik di pantai barat Amerika Latin, yang berusia 163 tahun itu, himpitan beban ekonomi serta gangguan kaum pemberontak. Aksi kekerasan yang harus dihadapi pemerintahan Presiden Fernando Belaunde itu, terutama, datang dari kelompok Sendero Luminoso (Jalan Cemerlang) berhaluan Maois. Dalam tiga tahun ...

Berita Lainnya