Teka-teki baru afghanistan
Menlu Soviet Eduard Shevardnadze berharap, tentara soviet bisa ditarik akhir 1988. Khawatir perang saudara akan pecah. Pejuang Mujahiddin bertekad memperjuangkan pemerintah Islam yang murni.
Sabtu, 16 Januari 1988
"AFGHANISTAN," kata pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev "ibarat luka yang masih berdarah." Ini diucapkannya dalam pertemuan puncak dengan Presiden AS Ronald Reagan, Desember baru lalu, di Washington. Kata-kata itu seakan mengisyaratkan, bahwa rencana penarikan mundur 115.000 tentara Soviet dari Afghanistan tahun ini juga bukanlah masalah sederhana. Juga, bukan semata-mata soal gengsi. Perang jauh dari usai, sebaliknya malah merun...