LEBIH separuh abad yang lalu, orang sering menyaksikan panorama ini di Buenos Aires. Sepasang suami-istri melambaikan tangan di atas balkon istana La Casa Rosa—arti harfiahnya: rumah merah jambu. Di bawahnya, suasana kolosal membentang: lautan massa yang seakan tak bertepi dengan spanduk bertulisan merah mendukung peronisme tanpa reserve. Ya, massa dari daerah-daerah kumuh Buenos Aires yang jatuh hati pada dua sejoli pemimpin populis bangsa Arg