Jalan Panjang Sebelum Kalah
Iran mengabaikan ancaman PBB, menawarkan pembicaraan baru. Rusia dan Cina masih menolak sanksi.
Senin, 28 Agustus 2006
HATI Hamid Reza, 45 tahun, tak tenang. Pegawai di maskapai penerbangan Iran Air yang ikut bertempur melawan Irak pada 1980-an ini ”tak mau terlibat perang untuk kedua kalinya”. Apalagi kalau nuklir penyebabnya. ”Kami mau memiliki energi nuklir, tapi tak mau berperang karenanya.”
Hari demi hari, kecemasan Hamid memuncak. Dewan Keamanan Perseri-kat-an Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan ancaman: Jika Iran tak sudi menghenti-kan program pengay
...