Bukan Boikot Sebatas Bibir

Senin, 21 Agustus 2006

PERANG selalu me-ninggalkan se-jumlah cerita.- Tentu saja, termasuk simpati buat si lemah; kutuk-an—jika mungkin—bagi si kuat yang sewe-nang-wenang. Di sebu-ah mas-jid di kawas-an Kuningan, Jakarta,- misalnya, khatib menyerukan boikot produk Israel dan Ame-rika Serikat. Para jema-ah pun pulang dengan menenteng se-l-eba-r-an berisi daftar me-rek yang mesti dihindari. McDonald’s dan Coca-Cola di urutan teratas, disu-sul sejumlah label: kedai

...

Berita Lainnya