Kerikil di Bantal Presiden

Setelah pesta demokrasi usai. Setumpuk "piring kotor" berupa polarisasi kubu reformasi-konservatif dan defisit anggaran menjadi prioritas utama untuk dibersihkan. Tempo melaporkan dari Iran.

Senin, 27 Juni 2005

PRESIDEN keenam Iran telah terpilih. Suasana pesta yang menggedor jantung di negeri dengan hampir 71 juta penduduk itu usai sudah. Tak ada lagi gelegar kampanye yang membelah kota. Ketegangan pengumpulan suara kedua calon, Ali Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mahmoud Ahmadinejad, yang susul-menyusul kini hanya terlihat dalam onggokan dingin kertas suara. Iran baru tuntas menakik fase mutakhir dalam sejarahnya: memilih presiden dalam dua putaran.

...

Berita Lainnya