PLEIDOI UNTUK KORBAN KEKACAUAN

Bekas wartawan yang menyodorkan sudut pandang yang tidak hitam-putih tentang tokoh-tokoh yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia. Dia berikan saksinya lewat novel.

Minggu, 29 Agustus 1999

SEPENGGAL puisi itu menyeret Putu Astagina, penulisnya, ke kamp tahanan militer di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta. Seorang interogator memeriksa penyair asal Pulau Dewata itu dengan regangan otot dan kepalan tangan. Puisi yang ditemukan dalam sebuah penggerebekan tersebut dipermasalahkan karena penyairnya dianggap mengetahui hari-hari menjelang revolusi 1965. Dan karena itu, ia dituduh menjadi bagian dari persekongkolan sebuah pemberontakan. Waktu...

Berita Lainnya