Dari Letusan di Suatu Siang

Musik Aceh itu sayup. Tak ubahnya sosok figuran dalam pergelaran terkenal tari saman ataupun tari seudati. Sosoknya nyaris tak terdeteksi, apalagi ketika Jakarta memberlakukan daerah operasi militer (DOM) di tanah Serambi Mekah itu. Kini DOM berakhir, dan dua titik tampak bersinar dalam musik Aceh: Rafly, seorang bekas guru ngaji yang popularitasnya menjulang; dan Komunitas Nyawoung yang kaya akan inovasi musik dan rajin menggarap tradisi lisan. Berikut adalah beberapa artikel tentang perkembangan mutakhir dalam musik Aceh.

Senin, 12 Juli 2004

Di Krueng Arakundo mayet dum apong/ Lheuh nyan meusambong simpang KKA/ Teungku Bantaqiah di Ateuh Beutong/ Di rumoh geudong ureueng disiksa….
(Di Sungai Arakundo banyak mayat mengapung/ Setelah itu bersambung ke simpang KKA/ Teungku Bantaqiah seorang ulama di Beutong Ateuh/ Di rumah geudong banyak orang disiksa).

Seorang perempuan melantunkan lirik di atas. Suaranya deras bak sungai di pegunungan, tapi terdengar jernih di antara dengung

...

Berita Lainnya