”Ingatlah ini selama-lamanya. Ukirlah dalam benakmu. Kamu ada di Auschwitz. Dan Auschwitz bukan suatu rumah peristirahatan. Auschwitz adalah kamp konsentrasi. Di sini engkau diwajibkan bekerja. Bila tidak, engkau akan menempuh jalan lurus ke dalam api tungku…. Bekerja atau dibakar….”
Itulah kalimat yang menyembur dari bibir seorang perwira SS (Schutz-Staffeln, pasukan istimewa Nazi), yang terukir dalam benak Elie Wiesel, seorang remaja...