Seratus Tahun Bersama Soledad

Tentu banyak yang bisa diceritakan tentang seorang seniman dalam usia satu abad. Hidup pada rentang yang panjang, dari masa sebelum Perang Dunia II sampai Perang Irak, membuatnya menjadi seorang ”saksi sejarah”. Salim, 100 tahun, lebih terkenal di Eropa ketimbang di negeri sendiri. Sejak kepergiannya ke Eropa pada usia 16 tahun, sudah empat kali Salim berkunjung ke negeri ini. Pertemuannya dengan para founding father negeri ini, juga langkah kesenimanannya yang eksploratif, kaya. Simak laporan wartawan Tempo yang menemui Salim bersama Soledad, kura-kura peliharaannya, di apartemennya di Neuilly, Paris.

Senin, 13 Oktober 2008

”Burung-burung itu sudah lama saya biarkan pergi,” kata orang tua itu lirih. ”Yang tersisa hanya Soledad.”

ORANG tua itu, Salim, seorang pelukis yang sudah uzur. Dengan tangan gemetar, jari keriputnya kemudian menunjuk sebuah baskom merah tua, yang di dalamnya tertumpuk batu berlumut, di dekat jendela. Soledad seperti paham sedang jadi pembicaraan tuannya. Ia pun mengangkat kepalanya yang hitam dengan garis-garis kuning keluar dari air

...

Berita Lainnya