Sensor, Oh, Sensor

Masih perlukah Lembaga Sensor Film dipertahankan? Sebagian insan film menggugat lembaga itu di Mahkamah Konstitusi. Komposisi anggota, kinerja, dan transparansinya dipertanyakan. Formatnya dianggap justru tidak sanggup melindungi maraknya sinetron yang menampilkan adegan kekerasan terhadap anak. Lembaga ini terutama dianggap menghambat industri film yang makin maju.

Menyambut Hari Film Nasional pada 30 Maret lalu dan sembari menunggu putusan Mahkamah Konstitusi, majalah Tempo menurunkan tulisan mengenai seluk-beluk LSF, yang disebut bagai lembaga tertutup itu. Salah satunya, bagaimana sehari-hari cara anggotanya melakukan sensor. Tulisan dilengkapi dengan perbandingan sensor di negara Asia lain.

Senin, 7 April 2008

Bangunan delapan lantai di Jalan M.T. Haryono Kaveling 47-48 , Jakarta Pusat, itu sering disebut sebagai Gedung Film. Di dalamnya ada empat instansi perfilman bernaung. Tapi "nyawa" gedung tersebut sesungguhnya ada di lantai 8.

Di lantai 8 itu terdapat dua ruang; masing-masing berisi sebuah layar lebar dengan dua televisi plasma di kanan-kirinya. Lima meter di hadapan layar diletakkan sebuah meja panjang. Lima kursi diletakkan berjejer di belakangn

...

Berita Lainnya