Sebuah Provokasi dari Selat Malaka

Jazz menggebrak anak muda Pekanbaru. Ibu kota provinsi Riau itu, dua pekan lalu, menggelar Malacca Straits International Jazz Festival. Festival jazz ini dirancang tahunan dan diharapkan mampu menjadi sebuah ajang jazz yang bergengsi di Tanah Air di samping Java Jazz dan Jak Jazz. Bila bahasa Melayu dulu mampu menjadi lingua franca bagi semua etnis di nusantara, maka dari Pekanbaru jazz diharapkan mampu mendobrak kebekuan tradisi di Sumatera. Jazz menjadi musica franca yang memikat para jazzer mana pun untuk datang dan memeriahkan Sumatera.

Senin, 16 Juli 2007

Lagu selanjutnya, kami ambil dari khazanah sufi: Saz Semaisi….”

Duduk bersila di depan seperangkat kendang Sunda, perkusionis gaek Ron Reeves mulai menabuh. Lalu Blair Greenberg menghembuskan napasnya ke didgeridoo, instrumen tiup Aborigin. Dan Kim Sanders, meniup ney, seruling buluh dari Turki. Trio itu menghasilkan beat campuran India-Timur Tengah.

Itulah salah satu penampilan yang menarik di Malacca Strait International Jazz Festival, d

...

Berita Lainnya