Musim Panen Film Horor

Film horor Indonesia memasuki musim panen. Tahun lalu, sepertiga jumlah total produksi film Indonesia diisi oleh film horor. Tahun ini, penonton bakal terus digempur film-film jenis ini. Bukan apa-apa—film horor terbukti laris: rata-rata ditonton setengah juta orang. Penonton film Kuntilanak bahkan menembus angka 1,5 juta orang!

Inilah yang membikin para produser film kini ramai-ramai menggarap film horor. Cukup dengan menggunakan perekam video, berlokasi di satu atau dua tempat, dengan pemain yang berjumlah sedikit dan tak perlu terkenal, maka jadilah sebuah film dengan anggaran rendah dan meraup untung tinggi.

Kenapa masyarakat Indonesia senang betul dengan film horor? Benarkah film horor Indonesia mutakhir tak lagi meminati tema-tema mistik seperti Ratu Pantai Selatan dan Nyi Blorong? Sejauh mana film horor Hollywood, Jepang, dan Korea memberi pengaruh? Tempo menuliskannya untuk Anda.

Senin, 29 Januari 2007

Planet Hollywood, pertengahan November 2006, menjelma menjadi Planet Hantu. Pemutaran perdana film Bangku Kosong diisi dengan belasan remaja berseragam sekolah yang berambut acak-acakan dan dengan eye shadow tebal. Mereka memasang wajah yang bermaksud seram, tapi malah jadi lucu.

Di luar bioskop, sebuah mobil ambulans menunggu. Mobil ini dilengkapi dengan tim paramedis segala. Tim tersebut bertugas merawat penonton yang, siapa tahu, ”tergunca

...

Berita Lainnya