Merawat Kabuki, Merayakan Broadway
Akhir bulan silam, Japan Foundation mengundang sembilan dramawan Indonesia untuk membuat studi perbandingan teater Jepang dengan Indonesia. Wartawan Tempo, Seno Joko Suyono, ikut bersama rombongan itu berkeliling ke Tokyo, Osaka, Yokohama, Hiroshima, dan Kyoto selama 14 hari. Selain Seno menuliskan laporannya; "Raja" Monolog Butet Kertarajasa menuliskan studi perbandingannya sebagai seorang aktor, dan Sitok Srengenge menuliskan resensi tentang pertunjukan teater Jepang yang diinspirasikan ritual perburuan ikan paus di Flores, Indonesia. Selamat mengikuti.
Minggu, 17 Desember 2000
ANGIN musim dingin menyapu ruangan gedung pertunjukan kabuki di Tokyo. Di luar gedung, meski gerimis menyiram Tokyo, para ibu-ibu tak peduli dan dengan tergesa menghampiri loket Kabuki-za--gedung pertunjukan kabuki terbesar dan tertua di Jepang--untuk sebuah ritual. Di dalam teater, mereka menyaksikan pertunjukan dengan intonasi yang berat, dialog lamban, pemain dengan kostum yang flamboyan, yang mengekspresikan gerakan elegan aktor-aktor tradisi...