Dari Beranda, Mereka ke Langit

SEMUA terjadi begitu saja. Di sebuah pagi yang bersih, orang-orang pergi ke tanah lapang: bermain, baris-berbaris atau lari pagi. Tak ada tanda atau isyarat bahwa hari itu fajar datang untuk yang terakhir bagi mereka. Jarak antara bumi Aceh dan langit tak terasa, semakin dekat, semakin rapat. Di tengahnya, warga Aceh tak lagi menggapai?langsung melesat.

Senin, 3 Januari 2005

Lalu daratan berguncang. ?Saya pikir saya hanya pusing karena belum sarapan,? kata Aini Agustina, guru TK Aisyah, Banda Aceh.

Di pantai, laut surut tiba-tiba. Anak-anak berteriak: sibuk mencari ikan atau kerang.

Itu tak lama. Dari laut, dari kejauhan, angkara itu tiba bergulung-gulung. ?Gelombang yang tinggi, setinggi pohon kelapa,? kata seorang saksi mata. Tak banyak waktu untuk hengkang dari kejaran gemuruh tsunami akibat gempa 8,9 pada ska

...

Berita Lainnya