Beribu Nyawa untuk Satu Ambisi

Tiga pekan perang berlangsung, ribuan nyawa penduduk sipil melayang. Setelah Bagdad jatuh, penanganan korban malah kian rumit.

Minggu, 13 April 2003

Lorong-lorong di Rumah Sakit Al-Kindi dibanjiri darah dan air mata. Raungan tangis memenuhi ruangan itu, berdesakan dengan bau amis dan aroma obat-obatan yang menyengat hidung. Sekonyong-konyong, terdengar jeritan keras dari sebuah kamar di ujung lorong. Seorang ibu meraung-raung sambil memeluk anaknya yang ditutupi selembar kain. "Semoga Allah mengazab tentara-tentara Amerika," ia menjerit dengan suara yang menyayat. Siang itu kedukaan tengah ...

Berita Lainnya