TAKBIR terdengar di mana-mana di Jakarta, Jumat pekan lalu. Tak hanya di masjid-masjid mengiringi salat Jumat, tapi juga di jalan-jalan protokol yang sibuk seperti di Bundaran Hotel Indonesia, seolah berlomba dengan raungan mesin bus kota yang berisik dan klakson mobil yang cerewet. ”Allahu Akbar, Allahu Akbar...,” seru sekitar 1.500 orang dari berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa Islam, dengan tinju terkepal dan wajah geram. Amerika, yan...