Orang-Orang yang Terusir

Setelah kehilangan keluarga dan harta benda, pengungsi Sampit masih juga diperas aparat desa dan polisi.

Minggu, 11 Maret 2001

PENGUNGSI itu sudah ibarat pepes. Di halaman Kantor Bupati Kotawaringin Timur, Sampit, Kalimantan Tengah, 23 ribu orang berdesak-desakan dalam lahan seluas setengah hektare. Dengan hitung-hitungan kasar, kamp pengungsi itu benar-benar sebuah neraka yang sesak: setiap satu meter persegi tanah dipadati oleh empat manusia. Ibu-ibu, para lelaki, anak-anak, dan orang tua, mereka yang sehat atau sakit, berbaur dalam tenda-tenda darurat yang kumuh. Seba...

Berita Lainnya