Habis Banjir, Terbitlah Penyakit

Belasan ribu penduduk korban banjir serentak menderita berbagai penyakit. Idealnya ditangani 1.500 dokter, pemerintah DKI hanya sanggup mengerahkan 500 dokter.

Minggu, 10 Februari 2002

SEORANG laki-laki yang sedang menggendong anaknya tampak kebingungan dan panik. Sang anak, umur satu setengah tahun, yang gering akibat muntaber parah, ditolak berobat di Rumah Sakit Umum Tarakan, Jakarta Pusat. Kala itu, dua pekan lalu, banjir Jakarta memang sedang mencapai puncaknya. ”Semua dokter sedang sibuk mengobati korban banjir. Anak saya yang bukan korban banjir disuruh berobat ke tempat lain,” ujar si bapak yang enggan diungkap jati...

Berita Lainnya